Jumat, 24 April 2009

Sejarah SQL Server

Pada tahun 1985, Microsoft dan IBM mengumumkan perjanjian kerjasama Jangka Panjang untuk pengembangan Sistem Operasi dan produk-produk perangkat lunak lainnya. Pengumuman ini adalah permulaan dimulainya OS/2, sebuah sistem operasi setelah masa kejayaan MS-DOS . OS/2 ini akan lebih "hebat" dan lebih "canggih" daripada MS-DOS, Ia akan mampu menangani multitasking application dengan memanfaatkan kemampuan prosessor Intel yang terbaru yaitu 80286. "That was the plan!" OS/2 secara resmi diumumkan pada bulan April 1987, dan dijanjikan akan tersedia buat end-user pada akhir tahun tersebut. Tetapi dalam waktu yang sangat singkat setelah pengumuman perjanjian kerjasama tersebut, IBM mengumumkan peluncuran sebuah versi spesial OS/2 yang disebut OS/2 Extended Edition. Versi yang lebih powerfull ini akan menyertakan sebuah database SQL yang disebut OS/2 Database Manager. OS/2 Database Manager akan sangat berguna bagi pengembangan aplikasi yang sederhana dan kompatibel dengan DB/2 -sebuah database server milik IBM yang beroperasi pada mainframe-. OS/2 database manager juga akan menyertakan System Network Architecture (SNA) communication service, yang disebut OS/2 Communication Manager. Sebagai bagian dari System Application Architecture (SAA) -nya, IBM menjanjikan semua produk-produk tersebut dapat saling bekerjasama pada masa yang akan datang.Tetapi jika IBM mampu menawarkan sebuah solusi OS/2 yang begitu lengkap, kenapa user harus membeli produk OS/2 buatan Microsoft?.

Hal inilah yang membuat Microsoft segera mencari solusinya sendiri. Pada tahun 1986, Microsoft sudah menghasilkan 197 Juta US$ pertahun, dengan 1153 pegawai. (Sepuluh tahun kemudian, Microsoft telah mendapatkan 6 Milyar US$ dari bisnis software-nya, dengan hampir sekitar 18.000 pegawai). Produk-produk Microsoft hampir semuanya terfokus pada aplikasi desktop dengan produk utamanya adalah MS-DOS. Komputasi Client/Server pada saat itu belum menjadi fokus utama Microsoft dan industri komputer. Managemen data pada sebuah PC hanyalah menjadi sebuah fantasi pada masa itu, User biasanya hanya menggunakan Lotus 1-2-3 untuk menyimpan data. produk dBASE buatan Ashton Tate segera menjadi sangat populer setelah diluncurkan, selanjutnya Ansa Software merilis Paradox dan MicroRim dengan produk RBase -nya. Pada tahun 1986 tersebut, Microsoft belum mempunyai produk managemen database sendiri. (Tetapi pada tahun 1992, Microsoft mendapatkan sukses yang luar biasa dari produk managamen database desktop-nya dengan Microsoft Access dan Microsoft FoxPro).

Tetapi IBM Database Manager sangatlah berbeda dari dBASE, Paradox ataupun RBase. Produk IBM ini walaupun tidak begitu user-friendly, tetapi ia mempunyai SQL query prosessor-nya sendiri dan bekerja berdasarkan "transactions", hampir sama dengan database server yang berjalan diatas Minicomputer dan Mainframe, seperti DB/2, Oracle ataupun Informix. Microsoft membutuhkan produk Database Management System (DBMS) sekaliber ini dan membutuhkannya segera!!

Microsoft berpaling kepada Sybase, Inc. sebuah perusahaan pembuat software DBMS yang sedang "naik daun", yang merilis produk DataServer-nya pada bulan Mei 1987 untuk Sun Microsystem yang berjalan diatas UNIX. DataServer mendapatkan reputasi berkat inovasi dan kreatifitasnya dengan Stored Procedure dan Trigger serta paradigma baru dalam dunia komputasi yaitu: Client/Server.

Perjanjian kerjasama antara Microsoft dan Sybase ini adalah win-win situation. Microsoft akan mendapatkan hak khusus atas produk DataServer untuk OS/2-nya dan semua sistem operasi yang akan dikembangkan oleh Microsoft. Selain mendapatkan royalti dari Micorosft, Sybase juga akan mendapatkan "image" yang baik bagi namanya sebagai pembuat produk Managemen database pada komputer PC. Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 27 Maret 1987, oleh Jon Shirley (Presiden Microsoft) dan Mark Hoffman (Sybase Cofounder dan Presiden).

Pada dunia database PC, dBASE produksi Ashton Tate adalah produk yang paling banyak dikenal dan merupakan produk yang menguasai pasar paling besar. Untuk mendapatkan pengakuan pasar, produk baru dari Microsoft ini (yang dilesensi dari Sybase) membutuhkan "sesuatu" untuk mendapatkan pengakuan dari komunitas pengguna dBASE yang cukup besar. Salah satu cara yang sangat efektif untuk mendapatkan pengakuan tersebut adalah dengan "menggandeng" langsung pembuat dBASE, Ashton Tate.

Pada tahun 1988, sebuah produk baru DBMS diumumkan dengan nama -yang agak sedikit membingungkan- Ashton Tate/Microsoft SQL Server. Meskipun tidak terdapat pada judul produk, Sybase tetap mendapat tempat pada informasi yang menyertai produk tersebut. Produk baru ini akan menjadi jembatan bagi Sybase DataServer untuk di-port ke OS/2, yang dipasarkan oleh Ashton Tate dan Microsoft. Ashton Tate menjanjikan dBASE IV akan tersedia dalam versi Server Edition yang akan menggunakan tools-tools dBASE IV sebagai client dan SQL Server sebagai tempat menyimpan datanya. Kemampuan client/server yang baru dari produk ini akan memberikan dBASE IV lebih dari sekedar paradigma file-sharing yang selama ini dimilikinya.

Ashton-Tate, Microsoft, dan Sybase saling bekerjasama untuk membuat SQL Server yang berjalan diatas OS/2. (Ini adalah pertama kalinya nama SQL Server dipakai. Sybase kemudian merubah nama produk DataServer untuk UNIX dan VMS menjadi Sybase SQL Server. Sekarang produk Database Server Sybase dikenal dengan nama Sybase Adaptive Server). Versi beta pertama dari Ashton-Tate/Microsoft SQL Server dirilis pada musim gugur 1988. Microsoft mematok harga yang "cukup" murah untuk versi pra-rilis ini, agar developer yang ingin mempelajari ataupun meng-evaluasi produk baru ini dapat segera menggunakannya tanpa harus mempertimbangkan biaya yang harus dikeluarkannya. Produk baru ini dipasarkan dengan sebuah "bundled" yang dikenal dengan nama NDK (Network Development Kit) -yang dibuat dengan Bahasa C-, yang didalamnya terdapat semua komponen software yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi client/server yang berjalan pada sebuah jaringan komputer. Terdiri dari SQL Server, Microsoft LAN Manager dan OS/2 1.0.

Rabu, 15 April 2009

Kelebihan dan Kekurangan My SQL

Kelebihan – kelebihan MySQL

Ø Dapat bekerja di beberapa platform yang berbeda, seperti LINUX, Windows, MacOS dll.

Ø Dapat dikoneksikan pada bahasa C, C++, Java, Perl, PHP dan Python.

Ø Memiliki lebih banyak type data seperti : signed/unsigned integer yang memiliki panjang data sebesar 1,2,3,4 dan 8 byte, FLOAT, DOUBLE, CHAR, VARCHAR, TEXT, BLOB, DATE, TIME, DATETIME, TIMESTAMP, YEAR, SET dan tipe ENUM.

Ø Mendukung penuh terhadap kalimat SQL GROUP BY dan ORDER BY. Mendukung terhadap fungsi penuh ( COUNT ( ),COUNT (DISTINCT), AVG ( ), STD ( ), SUM ( ), MAX ( ) AND MIN ( ) ).

Ø Mendukung terhadap LEFT OUTHER JOIN dengan ANSI SQL dan sintak ODBC.

Ø Mendukung ODBC for Windows 95 (dengan source program). Semua fungsi ODBC 2.5 dan sebagainya. Sebagai contoh kita dapat menggunakan Access untuk connect ke MySQL server.

Ø Menggunakn GNU automake, autoconf, dan LIBTOOL untuk portabilitas.

Ø Kita dapat menggabungkan beberapa table dari database yang berbeda dalam query yang sama.

Ø Ditulis dengan menggunakan bahasa C dan C++. Diuji oleh compiler yang sangat jauh berbeda.

Ø Privilege (hak) dan password sangat fleksibel dan aman serta mengujinkan ‘Host-Based’ Verifikasi.


Kekurangan My SQL

  1. Untuk koneksi ke bahasa pemrograman visual seperti vb, delphi, dan foxpro, mysql kurang support, karena koneksi ini menyebabkan field yang dibaca harus sesuai dengan koneksi dari program visual tersebut, dan ini yang menyebabkan mysql jarang dipakai dalam program visual.
  2. Data yang ditangani belum begitu besar